Kehilangan selalu mengajarkan kita hakikat memiliki.
Dan hakikat memiliki pada akhirnya selalu mengajarkan kita bahwa pada akhirnya kita tidak pernah memiliki apapun, jadi bagaimana akan disebut kehilangan?
*Tere Lije
Manusia itu tidak akan mati karena menahan nafas. Coba saja. Ketika kita sudah hampir semaput, pingsan, kehabisan tenaga, maka dengan sendirinya kita akan reflek bernafas.
Itu contoh mendasar kemampuan bertahan hidup.
Maka, dalam situasi paling buruk, paling gelap, sepanjang kita memutuskan mau bertahan, dengan sendirinya akan muncul jalan keluar. Dan kita bisa meneruskan kehidupan.
*tere lije
Kenapa kita kecewa? Karena kita berharap.
Tidak akan kecewa kalau kita tdk berharap.
*Tere liye
Jangan pernah memulai berpura-pura. Pura-pura menyukai sesuatu, pura-pura bilang iya, dan berbagai pura-pura lainnya.
Karena sungguh sudah tabiat pura-pura, kita akan jatuh dalam lubang jebakan panjang keberpura-puraan, untuk kemudian susah payah keluar dari dalamnya--bahkan tidak pernah berhasil keluar.
*Tere Lije
“Kebahagiaan dan rasa sedih itu terkadang tidak ada bedanya , sama-sama membuat tidak bisa tidur”
*Tere Liye - novel "Sunset bersama Rosie"
Bagi orang2 yang penuh rasa sabar, apa2 yang dia biarkan pergi, segala sesuatu yang dia lepaskan, ihklas, tulus, maka akan datang pengganti yang lebih baginya.
Selalu begitu. Tidak akan keliru.
*Tere Lije
"Air mata tidak akan pernah bisa mengembalikan yang pergi".
*Tere Liye, novel "Burlian", serial anak2 Mamak #2
Karena tidak semua luka harus dibayar dengan luka —
*Tere Liye,Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"
Dan, berapa juta potong doa yang kau panjatkan untuk kami?
Tak akan terbalas dengan harta kami.
Tak akan terbalas dengan perhatian kami.
Maka, biarlah Allah yang membalasnya.
Semoga Bunda selalu disayang Allah.
*Tere liye,novel "Moga Bunda Disayang Allah"
Dan hakikat memiliki pada akhirnya selalu mengajarkan kita bahwa pada akhirnya kita tidak pernah memiliki apapun, jadi bagaimana akan disebut kehilangan?
*Tere Lije
Manusia itu tidak akan mati karena menahan nafas. Coba saja. Ketika kita sudah hampir semaput, pingsan, kehabisan tenaga, maka dengan sendirinya kita akan reflek bernafas.
Itu contoh mendasar kemampuan bertahan hidup.
Maka, dalam situasi paling buruk, paling gelap, sepanjang kita memutuskan mau bertahan, dengan sendirinya akan muncul jalan keluar. Dan kita bisa meneruskan kehidupan.
*tere lije
Kenapa kita kecewa? Karena kita berharap.
Tidak akan kecewa kalau kita tdk berharap.
*Tere liye
Jangan pernah memulai berpura-pura. Pura-pura menyukai sesuatu, pura-pura bilang iya, dan berbagai pura-pura lainnya.
Karena sungguh sudah tabiat pura-pura, kita akan jatuh dalam lubang jebakan panjang keberpura-puraan, untuk kemudian susah payah keluar dari dalamnya--bahkan tidak pernah berhasil keluar.
*Tere Lije
“Kebahagiaan dan rasa sedih itu terkadang tidak ada bedanya , sama-sama membuat tidak bisa tidur”
*Tere Liye - novel "Sunset bersama Rosie"
Bagi orang2 yang penuh rasa sabar, apa2 yang dia biarkan pergi, segala sesuatu yang dia lepaskan, ihklas, tulus, maka akan datang pengganti yang lebih baginya.
Selalu begitu. Tidak akan keliru.
*Tere Lije
"Air mata tidak akan pernah bisa mengembalikan yang pergi".
*Tere Liye, novel "Burlian", serial anak2 Mamak #2
Karena tidak semua luka harus dibayar dengan luka —
*Tere Liye,Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"
Dan, berapa juta potong doa yang kau panjatkan untuk kami?
Tak akan terbalas dengan harta kami.
Tak akan terbalas dengan perhatian kami.
Maka, biarlah Allah yang membalasnya.
Semoga Bunda selalu disayang Allah.
*Tere liye,novel "Moga Bunda Disayang Allah"
Comments
Post a Comment